Sabtu, 29 November 2014

Sistem Muskuloskeletal



SISTEM MUSKULOSKELETAL

SISTEM SKELETAL
Sistem skeletal meliputi:
1. Cartilago: tulang rawan, kuat, fleksibel dan relative ringan
2. Osteum: tulang keras, kaku dan lebih berat
3. Articulatio: hubungan 2 tulang atau lebih

Fungsi system skeletal:
1. Menentukan bentuk tubuh
2. Menyangga berat badan
3. Melindungi organ visceral
4. Memproduksi sel darah (bagian medulla osseum)
5. Alat gerak pasif, tempat melekatnya otot untuk bekerja
6. Menyimpan mineral kalsium dan fosfor, dikeluarkan bila dibutuhkan

Struktur tulang dewasa terdiri atas:
  1. Periosteum: jaringan ikat kuat dan vascular yang melekat erat pada bagian luar tulang. Periosteum penting untuk penebalan tulang dan perbaikan fraktur.
  2. Substantia compacta: lapisan luar tulang yang keras dan padat
  3. Substantia spongiosa: bagian dalam tulang, berbentuk trabecula, tersusun dalam pola yang memungkinkan untuk menahan berat dan tekanan
  4. Cavitas medularis: berisi medulla osseum, merupakan jaringan pembentuk darah Terdapat 2 macam perkembangan tulang atau ossifikasi, yaitu:
  5. Enchondral: terjadi pada tulang panjang, di mana perkembangan tulang berasal dari kartilago, diubah menjadi tulang
  6. Intramembranosa: tulang berkembang langsung dari jaringan ikat. Contohnya adalah pada tulang-tulang cranium dan os sesamoidea

Klasifikasi tulang berdasarkan bentuk:
1. Os longum: panjang tulang lebih dominan dibanding lebar. Contoh: humerus, radius, phalanges dll
2. Os breve: panjang dan lebar tulang seimbang. Contoh: ossa carpi, ossa tarsi
3. Os planum: tulang berbentuk pipih. Contoh: costae, scapula, sternum
4. Os irregulare: bentuk tidak beraturan. Contoh: coxae, os sphenoidale
5. Os pneumaticum: di dalam tulang terdapat rongga udara (sinus). Contoh: os frontale, os ethmoidale, os maxillare

Pembagian skeleton:
1. Sceleton axiale:
a. Ossa cranii (tengkorak) : terdiri atas beberapa tulang yang dihubungkan oleh suatu sendi fibrosa yang disebut sutura.
Ossa cranii dibagi menjadi 2 kelompok :
* neurocranium (melindungi otak) : Os frontale, os parietale, os temporale, os sphenoidale, os occipitale dan os ethmoidale.
*viscerocranium (membentuk muka) : Os maxillare, os palatinum, os nasale, os lacrimale, os zygomaticum, vomer, dan os mandibulare.
b. Collumna vertebralis (tulang belakang) (5 regio):
region cervicalis, thoracalis, lumbalis, sacralis dan coccygealis
c. Costa (rusuk)
d. Sternum (dada)
e. Os hyoideum

2. Sceleton appendiculare:
a. Ossa membri superior
b. Ossa membri inferior
3. Ossicula auditoria

ARTICULATIO a.k.a  persendian
Articulatio = hubungan dua tulang/cartilago atau lebih.
Anyway, sendi  gerak. Why ? ada beberapa sendi yang hanya memungkinkan sedikit sekali gerakan, bahkan tidak dapat bergerak (kea yang di tengkorak)

Jenis-jenis persendian:
1. Articulatio fibrosa/sinarthrosis: dihubungkan oleh kolagen. Contoh: sutura.
Pada persendian jenis ini tidak ada gerakan antar tulangnya.
Jenis lain dari articulatio fibrosa ini adalah sindesmosis, Contoh : membran interosseus antara radius dan ulna.

2. Articulatio cartilaginosa/ampiarthrosis : dihubungkan oleh cartilago.
Cartilago ini memungkinkan terjadinya gerakan minimal. Contoh: symphisis ossis pubis.

3. Articulatio synovial (diarthrosis): dipisahkan oleh celah berisi cairan sinovial.
Persendian ini memungkinkan terjadinya berbagai gerakan bebas. Kebanyakan persendian termasuk jenis ini.

SISTEM MUSCULI
Jenis-jenis otot berdasarkan tipe selnya :
1. Otot skelet/otot rangka/otot lurik, dengan ciri-ciri:
a. Serabutnya panjang, multinucleated
b. Dipelihara oleh serabut saraf motorik
c. Gerakan terjadi secara sadar
d. Distribusi: melekat pada tulang dan tulang rawan
e. Fungsi : untuk gerakan persendian dan ekspresi muka
2. Otot polos, ciri-ciri:
a. Terdapat pada hampir semua dinding pembuluh darah dan viscera
b. Berbentuk kumparan (fusiform)
c. Dipelihara oleh serabut saraf otonom dan hormonal
d. Gerakan terjadi secara tak sadar
e. Fungsi :penting dalam pengaturan fungsi digesti, sirkulasi, sekresi dan ekskresi
f. Distribusi: apparatus digestorius, apparatus respiratorius, apparatus urogenitalis, pembuluh darah (bagian tunica media), dan kelenjar”

3. Otot jantung, ciri-ciri:
a. Morfologis seperti otot seran lintang
b. Fungsional seperti otot polos
c. Distribusi: cor (myocardium)

Struktur otot skelet dari yang terkecil ke yg terbesar (otot) adalah:

1. Sel otot, disebut juga fibra otot yang dibungkus oleh endomysium.
Setiap fibra otot mengandung myofibril yang berjalan parallel terhadap aksis panjang. Myofibril dibentuk oleh sarcomer. Sarcomer inilah yang berkontraksi dan memendek (kalo ga salah sih maksimalnya 29-30% gitu) dari panjang sebenarnya. <- btw, you must know kalo semakin keras kerja otot, semakin banyak metabolit/zat sisa/zat buangan yang tertumpuk dalam otot., dan bakal bikin otot kecapekan karena beban ini.
2. Beberapa fibra otot yang bergabung dan dibungkus oleh perimysium disebut Fasciculus
3. Fasciculi = Beberapa fasciculus yang dibungkus epimysium
3. Otot, dibentuk oleh banyak fasciculi, dibungkus oleh fascia.

Bagian-bagian otot skelet
1. Origo: bagian otot yang diam saat otot kontraksi
2. Insertio: bagian otot yang bergerak saat otot kontraksi
3. Caput: bagian otot yang berdekatan dengan origo
4. Venter: pertengahan antara origo dan insersio
5. Cauda: bagian otot yang berdekatan dengan insertion
6. Tendon: pita jaringan ikat yang melekat pada otot dan ujung lain pada tulang

TIPE-TIPE OTOT (berdasarkan pola fibra otot)
Tipe otot yang bisa kontraksi sampe 30% dari panjang sebenarnya :  musculus fusiformis, musculus biceps, musculus biventer.
Tipe otot yang kontraksi kurang dari 30% : musculus planus, musculus intersectus, musculus
Fungsi Otot dan gerakan
1. Otot penggerak utama: otot yang terutama terlibat dalam membuat gerakan (pada arah yang diinginkan)
2. Otot antagonis: otot dengan aksi berlawanan dengan penggerak utama:
a. Relaksasi progresif saat penggerak utama kontraksi
b. Mengontrol aksi dan mencegah reaksi berlebihan
3. Otot fiksasi: otot yang menstabilan sendi, memelihara sikap dan posisi sendi

Penamaan otot:
1. Berdasarkan posisi dan ukuran
2. Berdasarkan fungsi dan posisi
3. Berdasarkan bentuk dan posisi
4. Berdasarkan tulang/tulang rawan tempat melekat

Jumat, 28 November 2014

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM MUSKULOSKELETAL


logo_akper.png
Oleh:
GUNTORO SETYO NUGROHO
14.1286





Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan bertanggung jawab terhadap pergerakan. Komponen utama system musculoskeletal adalah jaringan ikat. Sistem ini terdiri dari tulang, sendi, otot, tendon, ligament, bursae, dan jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur-struktur ini.
A. Tulang
1. Bagian-bagian utama tulang rangka
Tulang rangka orang dewasa terdiri atas 206 tulang. Tulang adalah jaringan hidup yang akan suplai saraf dan darah. Tulang banyak mengandung bahan kristalin anorganik (terutama garam-garam kalsium) yang membuat tulang keras dan kaku, tetapi sepertiga dari bahan tersebut adalah jaringan fibrosa yang membuatnya kuat dan elastis.
Klasifikasi tulang pada orang dewasa digolongkan pada dua kelompok yaitu axial skeleton dan appendicular skeleton.
1. Axial Skeleton (80 tulang)
Tengkorak
22 buah tulang
Tulang cranial (8 tulang)
Frontal 1
Parietal 2
Occipital 1
Temporal 2
Sphenoid 1
Ethmoid 1
Tulang fasial (13 tulang)
Maksila 2
Palatine 2
Zygomatic 2
Lacrimal 2
Nasal 2
Vomer 1
Inferior nasal concha 2
Tulang mandibula (1 tlng)
1
Tulang telinga tengah
Malleus 2
Incus 2
Stapes 2
6 tulang
Tulang hyoid
1 tulang
Columna vertebrae
Cervical 7
Thorakal 12
Lumbal 5
Sacrum (penyatuan dari 5 tl) 1
Korkigis (penyatuan dr 3-5 tl) 1
26 tulang
Tulang rongga thorax
Tulang iga 24
Sternum                                 1
25 tulang
2. Appendicular Skeleton (126 tulang)
Pectoral girdle
Scapula 2
Clavicula 2
4 tulang
Ekstremitas atas
Humerus 2
Radius 2
Ulna 2
Carpal 16
Metacarpal 10
Phalanx 28
60 tulang
Pelvic girdle
Os coxa  2 (setiap os coxa terdiri dari penggabungan 3 tulang)
2 tulang
Ekstremitas bawah
Femur 2
Tibia 2
Fibula 2
Patella 2
Tarsal 14
Metatarsal 10
Phalanx 28
60 tulang
Total
206 tulang

Fungsi utama tulang-tulang rangka adalah :
  • Sebagai kerangka tubuh, yang menyokong dan memberi bentuk tubuh
  • Untuk memberikan suatu system pengungkit yang digerakan oleh kerja otot-otot yang melekat pada tulang tersebut; sebagai suatu system pengungkit yang digerakan oleh kerja otot-otot yang melekat padanya.
  • Sebagai reservoir kalsium, fosfor, natrium, dan elemen-elemen lain
  • Untuk menghasilkan sel-sel darah merah dan putih dan trombosit dalam sumsum merah tulang tertentu.
2. Struktur tulang
Dilihat dari bentuknya tulang dapat dibagi menjadi :
·      Tulang panjang ditemukan di ekstremitas
·      Tulang pendek terdapat di pergelangan kaki dan tangan
·      Tulang pipih pada tengkorak dan iga
·      Tulang ireguler (bentuk yang tidak beraturan) pada vertebra, tulang-tulang wajah, dan rahang.
Seperti terlihat pada gambar di bawah ini, lapisan terluar dari tulang (cortex) tersusun dari jaringan tulang yang padat, sementara pada bagian dalam di dalam medulla berupa jaringan sponge. Bagian tulang paling ujung dari tulang panjang dikenal sebagai epiphyseyang berbatasan dengan metaphysis. Metaphysis merupakan bagian dimana tulang tumbuh memanjang secara longitudinal. Bagian tengah tulang dikenal sebagai diaphysisyang berbentuk silindris.
Unit struktural dari cortical tulang compacta adalah system havers, suatu jaringan (network) saluran yang kompleks yang mengandung pembuluh-pembuluh darah mikroskopis yang mensuplai nutrient dan oksigen ke tulang, lacuna, dan ruang-ruang kecil dimanaosteosit berada.
Jaringan lunak di dalam trabeculae diisi oleh sumsum tulang : sumsum tulang merah dan kuning. Sumsum tulang merah berfungsi dalam hal hematopoesis, sementara sumsum kuning mengandung sel lemak yang dapat dimobilisasi dan masuk ke aliran darah.Osteogenic cells yang kemudian berdiferensiasi ke osteoblast (sel pembentuk tulang) danosteoclast (sel penghancur tulang) ditemukan pada lapisan terdalam dari periosteum.Periosteum adalah lembar jaringan fibrosa dan terdiri atas banyak pembuluh darah.
Vaskularisasi, tulang merupakan jaringan yang kaya akan vaskuler dengan total aliran darah sekitar 200 sampai 400 cc/menit. Setiap tulang memiliki arteri penyuplai darah yang membawa nutrient masuk didekat pertengahan tulang, kemudian bercabang ke atas dan ke bawah menjadi pembuluh-pembuluh darah mikroskopis. Pembuluh darah ini mensuplaicortex, marrow, dan system haverst.
Persarafan, serabut syaraf sympathetic dan afferent (sensori) mempersyarafi tulang. Dilatasi kapiler darah dikontrol oleh syaraf symphatetic, sementara serabut syaraf afferent mentransmisikan rangsangan nyeri.
3. Perkembangan dan pertumbuhan tulang
Perkembangan dan pertumbuhan pada tulang panjang tipikal :
·      Tulang didahului oleh model kartilago.
·      Kolar periosteal dari tulang baru timbul mengelilingi model korpus. Kartilago dalam korpus ini mengalami kalsifikasi. Sel-sel kartilago mati dan meninggalkan ruang-ruang.
·      Sarang lebah dari kartilago yang berdegenerasi dimasuka oleh sel-sel pembentuk tulang (osteoblast),oleh pembuluh darah, dan oleh sel-sel pengikis tulang (osteoklast). Tulang berada dalam lapisan tak teratur dalam bentuk kartilago.
·      Proses osifikasi meluas sepanjang korpus dan juga mulai memisah pada epifisis yang menghasilkan tiga pusat osifikasi.
·      Pertumbuhan memanjang tulang terjadi pada metafisis, lembaran kartilago yang sehat dan hidup antara pusat osifikasi. Pada metafisis sel-sel kartilago memisah secara vertical. Pada awalnya setiap sel meghasilkan kartilago sehat dan meluas mendorong sel-sel yang lebih tua. Kemudian sel-sel mati. Kemudian semua runag mebesar untuk membentuk lorong-lorong vertical dalm kartilago yang mengalami degenerasi. Ruang-ruang ini diisi oleh sel-sel pembentuk tulang.
·      Pertumbuhan memanjang berhenti pada masa dewasa ketika epifisis berfusi dengan korpus.
·      Pertumbuhan dan metabolisme tulang dipengaruhi oleh mineral dan hormone sebagai berikut :
ü  Kalsium dan posfor, tulang mengandung 99% kalsium tubuh dan 90% posfor. Konsentrasi kalsium dan posfor dipelihara dalam hubungan terbalik. Sebagai contoh, apabila kadar kalsium tubuh meningkat maka kadar posfor akan berkurang.
ü  Calcitonin, diproduksi oleh kelenjar typoid memilki aksi dalam menurunkan kadar kalsium serum jika sekresinya meningkat diatas normal.
ü  Vitamin D, penurunan vitamin D dalam tubuh dapat menyebabkan osteomalacia pada usia dewasa.
ü   Hormon paratiroid (PTH), saat kadar kalsium dalam serum menurun, sekresi hormone paratiroid akan meningkat dan menstimulasi tulang untuk meningkatkan aktivitas osteoplastic dan menyalurkan kalsium kedalam darah.
ü  Growth hormone (hormone pertumbuhan), bertanggung jawab dalam peningkatan panjang tulang dan penentuan jumlah matrik tulang yang dibentuk pada masa sebelum pubertas.
ü  Glukokortikoid, adrenal glukokortikoid mengatur metabolisme protein.
ü  Sex hormone, estrogen menstimulasi aktivitas osteobalstik dan menghambat peran hormone paratiroid. Ketika kadar estrogen menurun seperti pada saat menopause, wanita sangat rentan terhadap menurunnya kadar estrogen dengan konsekuensi langsung terhadap kehilangan masa tulang (osteoporosis). Androgen, seperti testosteron, meningkatkan anabolisme dan meningkatkan masa tulang.
2. Sendi
Artikulasi atau sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Tulang-tulang ini dipadukan dengan berbagai cara, misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligament, tendon, fasia, atau otot. Sendi diklasifikasikan sesuai dengan strukturnya.
a. Sendi fibrosa (sinartrodial)
Merupakan sendi yang tidak dapat bergerak. Tulang-tulang dihubungkan oleh serat-serat kolagen yang kuat. Sendi ini biasanya terikat misalnya sutura tulang tengkorak.
 b. Sendi kartilaginosa (amfiartrodial)
Permukaan tulang ditutupi oleh lapisan kartilago dan dihubungkan oleh jaringan fibrosa kuat yang tertanam kedalam kartilago misalnya antara korpus vertebra dan simfisis pubis. Sendi ini biasanya memungkinkan gerakan sedikit bebas.
c. Sendi synovial (diartrodial)
Sendi ini adalah jenis sendi yang paling umum. Sendi ini biasanya memungkinkan gerakan yang bebas (mis., lutut, bahu, siku, pergelangan tangan, dll.) tetapi beberapa sendi sinovial secara relatif tidak bergerak (mis., sendi sakroiliaka). Sendi ini dibungkus dalam kapsul fibrosa dibatasi dengan membran sinovial tipis. Membran ini mensekresi cairan sinovial ke dalam ruang sendi untuk melumasi sendi. Cairan sinovial normalnya bening, tidak membeku, dan tidak berwarna atau berwarna kekuningan. Jumlah yang ditemukan pada tiap-tiap sendi normal relatif kecil (1 sampai 3 ml). hitung sel darah putih pada cairan ini normalnya kurang dari 200 sel/ml dan terutama adalah sel-sel mononuclear. Cairan synovial juga bertindak sebagai sumber nutrisi bagi rawan sendi.
Permukaan tulang dilapisi dengan kartilago artikular halus dan keras dimana permukaan ini berhubungan dengan tulang lain. Pada beberapa sendi terdapat suatu sabit kartilago fibrosa yang sebagian memisahkan tulang-tulang sendi (mis., lutut, rahang)
Jenis sendi synovial :
a)   Sendi peluru, missal pada persendian panggul dan bahu, memungkinkan gerakan bebas penuh.
b)   Sendi engsel memungkinkan gerakan melipat hanya pada satu arah dan contohnya adalah siku dan lutut.
c)   Sendi pelana memungkinkan gerakan pada dua bidang yang saling tegak lurus. Sendi pada dasar ibu jari adalah sendi pelana dua sumbu.
d)   Sendi pivot contohnya adalah sendi antara radius dan ulna. Memungkinkan rotasi untuk melakukan aktivitas seperti memutar pegangan pintu.
e)   Sendi peluncur memungkinkan gerakan terbatas kesemua arah dan contohnya adalah sendi-sendi tulang karpalia di pergelangan tangan.
3. Otot Rangka
a. pengertian otot ( musculus)
Otot (musculus) merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak. Ini adalah suatu sifat penting bagi organisme. Gerak sel terjadi karena sitoplasma mengubah bentuk. Pada sel – sel, sitoplasma ini merupakan benang – benang halus yang panjang disebut miofibril. Kalau sel otot mendapat rangsangan maka miofibril akan memendek. Dengan kata lain sel otot akan memendekkan dirinya kearah tertentu (berkontraksi).
b. Ciri-ciri Otot
1. Kontraktilitas
Serabut otot berkontraksi dan menegang, yang dapat atau mungkin juga tidak melibatkan pemendekan otot. Serabut akan terolongasi karena kontraksi pada setiap diameter sel berbentuk kubus atau bulat hanya akan menghasilkan pemendekan yang terbatas.
2. Eksitabilitas
Serabut otot akan merespon dengan kuat jika distimulasi oleh implus saraf.
3. Ekstensibilitas
Serabut otot memiliki kemampuan untuk meregang melebihi panjang otot saat relaks.
4. Elastilitas
Serabut otot dapat kembali ke ukurannya semula setelah berkontraksi atau meregang.
OTOT DAN KERJA OTOT
Otot rangka merupakan setengah dari berat badan orang dewasa. Fungsi utamanya adalah untuk menggerakan tulang pada artikulasinya. Kerja ini dengan memendekkan (kontraksi) otot. Dengan memanjang (relaksasi) otot memungkinkan otot lain untuk berkontraksi dan menggerakan tulang.
Otot ada yang melekat langsung pada tulang, tetapi dimana bagian terbesarnya mempengaruhi fungsi (mis., pada tangan), tangan yang berhubungan langsung dengan tulang, atau dimana kerjanya perlu dikonsentrasikan, otot dilekatkan dengan tendon fibrosa. Tendon menyerupai korda, seperti tali, atau bahkan seperti lembaran (mis.,pada bagian depan abdomen). Tidak ada otot yang bekerja sendiri. Otot selalu bekerja sebagai bagian dari kelompok, dibawah control system saraf.
Fungsi otot dapat digambarkan dengan memperhatikan lengan atas. Otot bisep dari lengan atas dilekatkan oleh tendon ke skapula. Perlekatan ini biasanya tetap stasioner dan adalah asal (origo) dari otot. Ujung yang lain dari otot dilekatkan pada radius. Perlekatan ini untuk menggerakan otot dan diketahui sebagai insersio dari otot.
Bisep adalah otot fleksor; otot ini menekuk sendi, mengangkat lengan saat ia memendek. Otot ini juga cenderung memutar lengan untuk memposisikan telapak tengadah karena titik insersinya. Otot trisep pada punggung lengan atas adalah otot ekstensor; otot ini meluruskan sendi, mempunyai aksi yang berlawanan dengan otot bisep.
Selama fleksi sederhana (menekuk) siku :
a)      Bisep kontraksi ? ini adalah penggerak utama
b)      Trisep rileks secara refleks ? ini adalah antagonis
c)      Otot tertentu pada lengan berkontraksi untuk mencegah gerakan berguling
d)      Otot di sekitar bahu berkontaksi untuk memantapkan sendi bahu
  STRUKTUR OTOT RANGKA
Otot rangka tersusun atas sejumlah besar serat-serat otot. Sel-sel silindris tidak bercabang. Otot ini disokong oleh jaringan ikat dan mempunyai banyak suplai darah dan saraf. Setiap sel mempunyai banyak nuklei dan mempunyai penampilan lurik. Dindingnya atau sarkolema, mengandung myofibril yang dibungkus dengan rapat dalam sarkoplasma cair. Didalamnya juga ada banyak mitokondria. Warna merah dari otot berhubungan dengan mioglobin, suatu protein seperti hemoglobin dalam sarkoplasma.
Setiap miofibril mempunyai lurik (striasi) terang dan gelap secara bergantian, disebut pita I dan A secara berurutan. Striasi disebabkan oleh 2 tipe filamen, satu mengandung proteinaktin, dan lainnya mengandung protein myosin.
Kontraksi otot adalah karena reaksi filament aktin dan miosin satu sama lain, seperti ketika mereka menyisip satu sama lain dan menarik ujung dari sel otot saling mendekat. Serat otot memendek sampai dengan sepertiga dari panjangnya saat kontraksi.
Serat-serat otot biasanya menjalar sejajar terhadap arah tarikan, baik tanpa tendon (otot kepeng) mis., otot interkostal, atau dengan tendon pada ujungnya (otot fusiformis) mis., otot bisep. Otot-otot ini mempunyai rentang gerak yang besar tetapi relative lemah.
Otot pennate lebih kuat daripada tipe otot di atas, tetapi mempunyai rentang gerak lebih pendek. Pada otot ini, serat-serat menjalar membentuk sudut terhadap arah tarikan dan menyisip ke dalam tendon sentral atau tendon pengimbang.

 HISTOLOGY  OTOT
Ada tiga jenis jaringan otot yang dapat dibedakan atas dasar strukturnya dan ciri fiologis yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung.
·      Otot polos (smooth muscle/involuntary muscle)
Otot polos mengandung sel berbentuk spindle dengan panjang 40-200 µm dengan inti terletak di tengah. Myofibril ini sukar diperlihatkan dan tidak mempunyai corak melintang. Serabut reticular transversa menghubungkan sel-sel otot yang berdekatan dan membentuk suatu ikatan sehingga membentuk unik fungsional. Otot polos tidak dibawah pengaruh kehendak.
·      Otot lurik (skeleton muscle/voluntary muscle)
Otot lurik mengandung sel-sel otot (serabut otot) dengan ukuran tebal 10-100 µm dan panjang 15 cm. Serabut otot lurik berasal dari myotom, inti terletak dipinggir, dibawah sarcolema.memanjang sesuai sumbu panjang serabut otot. Beberapa serabut otot bergabung membentuk berkas otot yang dibungkus jaringan ikat yang disebut endomycium. Bebefrapa endomycium disatukan jaringan ikat disebut perimycium. Beberapa perimycium dibungkus oleh jaringan ikat yang disebut epimycium (fascia). Otot lurik dipersyafi oleh system cerebrosfinal dan dapata dikendalikan. Otot lurik terdapat pada otot skelet, lidah, diaphragm, bagian atas dinding oesophagus.
·      Otot Jantung
Terdiri dari serabut otot yang bercorak yang bersifat kontraksinya bersifat otonom. Tetapi dapat dipengaruhi system vagal. Serabutnya bercabang-cabang, saling berhubungan dengan serabut otot di dekatnya. Intinya berbentuk panjang dan terletajk di tengah.Sarkosom jauh lebih banyak dari pada otot rangka.
PERSARAFAN OTOT RANGKA
Otot dipersarafi oleh 2 serat saraf pendek :
1.   Saraf sensorik yang membawa impuls dari otot, terutama dari reseptor regangan khusus, gelondong otot
2.   Saraf motorik yang membawa impuls ke otot untuk memicu kontraksi otot
Korpus sel dari sel-sel saraf motorik terdapat dalam kornu anterior substansia grisea dalam medula spinalis. Setiap sel saraf mempunyai serat utama atau akson yang bercabang untuk mempersarafi 50 sampai 200 serat otot. Semua korpus sel mempersarafi satu sel otot yang terletak berdekatan dalam medulla spinalis. Impuls saraf mencapai setiap serat otot kira-kira di bagian tegahnya, pada motor end plate. Datangnya impuls saraf ini menyebabkan simpanan asetilkolin dilepaskan dari motor end plate. Asetilkolin bekerja untuk memperkuat impuls saraf. Ini menyebabkan gelombang besar aktivitas listrik untuk menjalar sepanjang otot, menimbulkan perubahan yang menyebabkan otot berkontraksi. Kekuatan kontaksi tergantung pada jumlah serat-serat yang terstimulasi. Bila impuls berhenti maka otot rileks.

4. Tendon
Tendon merupakan berkas (bundel) serat kolagen yang melekatkan otot ke tulang. Tendon menyalurkan gaya yang dihasilkan oleh kontraksi otot ke tulang. Serat kolagen dianggap sebagai jaringan ikat dan dihasilkan oleh sel-sel fibroblas.
5. Ligament
Ligament adalah taut fibrosa kuat yang menghubungkan tulang ke tulang, biasanya di sendi. Ligament memungkinkan dan membatasi gerakan sendi.
6. Bursae
Adalah  kantong kecil dari jaringan ikat. Dibatasi oleh membran sinovial dan mengandung cairan sinovial. Bursae merupakan bantalan diantara bagian-bagian yang bergerak seperti pada olekranon bursae terletak antara prosesus olekranon dan kulit

Gambar anatomi rangka manusia
anatomi-tubuh-manusia.png
Gambar bidang anatomis                    gambar garis garis anatomis
images.jpg         imagesj.jpg

Istilah dalam anatomi tubuh

Istilah-istilah dalam anatomi tubuh manusia

Tengkorak otak                     =  NEUROCRANIUM
-tulang dahi                             =  OS FRONTALE
-tulang baji                              =  OS SPHENOIDALE
-tulang tapis                            =  OS ETHMOIDALE
-tulang pelipis                          =  OS TEMPORALE
-tulang ubun-ubun                   =  OS PARICTALE
-Tulang blakang kepala           =  OS OCEIPITALE

Tengkorak bawah  =  SPLANCNO CRANII
-tulang rahang atas                  =  OS MAXILARE
-tulang rahang bawah              =  OS MAnDIBULARE
-tulang pipi                              =  OS ZYGAMATICA
-tulang langit-langit                 =  OS GALATINUM
-tulang hidung                         =  OS NASALE
-tulang air mata                       =  OS LACRIMALE

Badan  =  the trunk
-Tulang belaka             =  COLUMNA VERTEBRALIS
-tulang leher                            =  VERTEBRAE CERVICALIS
-tulang punggung                    =  VERTEBRAE THOROCALIS
-tulang pinggang                     =  VERTEBRAE LUMBALIS
-tulang kelangkang bersatu     =  VERTEBRAE SACRALIS= OS SACRUM
-tulang ekor bersatu                =  VERTEBRAE COCYGALES= OS COCYGIS
-Tulang dada                           =  STERNUM
-hulu                                        =  MANUBRIUM STERNUM
-badan                                     =  CORPUS STERNUM
-taju pedang                            =  PROCESSUS XIPHOIDEUS
-tulang rusuk                           =  COSTAE
            -iga sejati 1-7               =  COSTAE VARAE
            -iga pasu 8-10              =  COSTAE SPORIAE
            -iga melayang 11-12    =  COSTAE FLUCTUANTES

Anggota  =  EXTERMITAS
-tangan
            -lengan atas                             =  HUMERUS
            -lengan bawah
            Tulang hasta                            =  ULNA
            Tulang pengumpil                   =  RADIUS
            -pangkal tangan                       =  CARPUS
            -tapak tangan                          =  META CARPUS
            -jari                                          =  PHALANGUS
-kaki                                        =  pedes
            -tulang paha                            =  FEMOR
            -tempurung lutut                     =  PATELA
            -tulang kering                          =  TIBIA
            -tulang betis                            =  FIBULA
            -pangkal kaki                           =  TARSUS
            -ruas jari                                  =  PHALANGUS
            -tapak kaki                              =  META TARSUS
                        Tulang loncat              =  TALUS
                        Tulang tumit                =  CALCANEUS
                        Tulang dada                =  OS CUBOIDEUS
                        Tulang bentuk kapal    =  OS NAVICULARE

Panggul  =  PELVIS
-tulang pangkal paha                           =  OS COCAE
-tulang kemaluan                                 =  OS PUBIS
-tulang usus                                        =  OS ILIUM
-tulang duduk                                     =  OS ISCHIUM
-tulang kelangkang                              =  OS SACRUM
-tulang tungging                                  =  OS COCYGIS
  
Otot  =  MUSCULUS
-otot pundak kepala                =  GALEA
-otot dahi                                =  MUSCULUS FRONTALIS
-otot belakang kepala              =  MUSCULUS OCCIPITALIS
-otot pelipis                             =  MUSCULUS TEMPORALIS
-otot lingkar                            =  MUSCULUS  ORBICULARIS
-otot lingkar mulut                  =  MUSCULUS ORBICULARIS ORIS
-otot lingkar mata                    =  MUSCULUS ORBICULARIS OCULI
-otot kelopak mata                  =  MUSCULUS LEVATOR PALPEBRALIS OCULI
-otot hidung                            =  MUSCULUS NASALIS
-otot dada                               =  MUSCULUS PICTORALIS
-otot dada besar                      =  MUSCULUS PICTORALIS MAJOR
-otot dada kecil                       =  MUSCULUS PICTORALIS MINOR
-otot bawah selangka              =  MUSCULUS SUBCLAVIA
-otot gergji                              =  MUSCULUS SERATUS ANTERIOR
-otot perut                               =  MUSCULUS RECTUS
-otot perut lurus                      =  MUSCULUS RECTUS ABDOMINALIS
-otot perut miring luar             =  MUSCULUS RECTUS ABDOMINALIS EXTERNA
-otot perut miring dalam         =  MUSCULUS RECTUS ABDOMINALIS INTERNA

Gigi  =  DENTES
-gigi seri                                 =  DENTES INCISIVE
-gigi taring                               =  DENTES CUSPIDATI
-gigi geraham muka                 =  DENTES PRAEMALARIS
-gigi geraham blakang             =  DENTES MOLARIS

Lidah  =  LINGUA
-pangkal lidah                                     =  RADIX LINGUA
-punggung lidah                                  =  DORSUM LINGUA
-ujung lidah                                         =  APIX LINGUA
  
Atas                                                     = superior
Bawah                                                 = infarior
Belakang                                            = anterior
Kearah perut                                      = ventral
Punggung                                           = dorsal
Ekor                                                   = kaudal
Tengkorak                                          = cranial
Tengah                                                           = madial
Kearah tepi                                         = leteraal
Dalam                                                 =internal
Luar                                                    = external

Kearah batang tubuh                           = distal
Pusat                                                   = central
Lebih dekat pada batang tubuh          = proximaal
Selaput pendinding/luar                      = parietal
Selaput bagian dalam                          = viseral
Bagian tepi                                          = pripher
Kanan                                                  = dextra
Kiri                                                      = sinestra
Umum                                                 = communis
Tak bernama                                        = anonyma
Lingkaran                                            = circulair
Memanjang                                         = longitudinal
Melintang                                            = tranversal
Mahkota                                              = coronaria
Dasar                                                   = basis
Ujung                                                  = apec
Lengkung kedepan                             = lordose
Lengkung kebelakang                         = cyphose
Leher                                                   = cervex
Kepala                                                 = caput
Badan                                                  = corpus
Sela                                                     = sutura
Bagian yang naik                                = asendes
Bagian yang turun                               = desendes
Kearah anggota gerak atas                  = palmar
Kearah anggota gerak bawah              = plantar
Kearah ulna(tlg hasta)                         = ulnar
Kearah tulang radius                           = radial
Kearah tulang tibia (os kering)            = tibial
Kearah fibula (os betis)                       = fibular
Membengkokkan/melipat sendi          = fleksio
Meluruskan kembali sendi                  = ektensio
Gerakan menjaugi badan tubuh          = abduksio
Gerakan memuta sendi                       = rotasio

  Otak                                                 = cerebrum
  Paru-paru                                         = pulmonum
  Jantung                                            = cor
  Nadi                                                 = arteri
  Pembulu balik                                  = vena
  Pembulu getah bening                     = lympaten
  Ginjal                                               = renes
  Saluran ginjal                                   = ereter
  Saluran kandung kemih                   = uretra
  Selaput perut                                    = peritonium   
  Kondilus                                          =tonjolan bulat di ujung tulang
  Krista                                               = penonjolan bentuk garis yg lebar (tepi tulang) dintara  
                                                               dua buah tulang
  Linea                                                =penonjolan    tulang berbentuk garis yang nyata.
  Pekton                                               = pinggir atau balung
  Prosesus                                           = taju penonjln tlg yg aga tajam
  Tuberkulu                                         = penjoln tlg berbentuk  bulat kecil
  Tuberositas                                       = pnjoln tlng berbentuk bulat besar               
  Apertura                                           =pintu atau bolongan
  Duktus                                             = lubang
  Fissura                                              = celah atau retak
  Foramen                                           = lubang bulat tempat pembulu darah dan  sraf
  Kanalis                                             = lubang berbentuk saluran
  Kavum                                             =rongga atau ruangan
  Metus                                               = liang
  Sellula                                              = ruang kecil