ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM MUSKULOSKELETAL
Oleh:
GUNTORO SETYO NUGROHO
14.1286
Sistem
muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan bertanggung jawab terhadap
pergerakan. Komponen utama system musculoskeletal adalah jaringan ikat. Sistem
ini terdiri dari tulang, sendi, otot, tendon, ligament, bursae, dan
jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur-struktur ini.
A. Tulang
1.
Bagian-bagian utama tulang rangka
Tulang
rangka orang dewasa terdiri atas 206 tulang. Tulang adalah jaringan hidup yang
akan suplai saraf dan darah. Tulang banyak mengandung bahan kristalin anorganik
(terutama garam-garam kalsium) yang membuat tulang keras dan kaku, tetapi
sepertiga dari bahan tersebut adalah jaringan fibrosa yang membuatnya kuat dan
elastis.
Klasifikasi
tulang pada orang dewasa digolongkan pada dua kelompok yaitu axial skeleton dan
appendicular skeleton.
1. Axial
Skeleton (80 tulang)
|
Tengkorak
|
|
22 buah
tulang
|
Tulang
cranial (8 tulang)
|
Frontal 1
Parietal 2
Occipital
1
Temporal 2
Sphenoid 1
Ethmoid 1
|
|
Tulang
fasial (13 tulang)
|
Maksila 2
Palatine 2
Zygomatic
2
Lacrimal 2
Nasal 2
Vomer 1
Inferior
nasal concha 2
|
|
Tulang
mandibula (1 tlng)
|
1
|
|
Tulang
telinga tengah
|
Malleus 2
Incus 2
Stapes 2
|
6 tulang
|
Tulang
hyoid
|
|
1 tulang
|
Columna vertebrae
|
Cervical 7
Thorakal
12
Lumbal 5
Sacrum
(penyatuan dari 5 tl) 1
Korkigis
(penyatuan dr 3-5 tl) 1
|
26 tulang
|
Tulang
rongga thorax
|
Tulang iga
24
Sternum
1
|
25 tulang
|
2.
Appendicular Skeleton (126 tulang)
|
Pectoral girdle
|
Scapula 2
Clavicula
2
|
4 tulang
|
Ekstremitas
atas
|
Humerus 2
Radius 2
Ulna 2
Carpal 16
Metacarpal
10
Phalanx 28
|
60 tulang
|
Pelvic
girdle
|
Os
coxa 2 (setiap os coxa terdiri dari penggabungan 3 tulang)
|
2 tulang
|
Ekstremitas
bawah
|
Femur 2
Tibia 2
Fibula 2
Patella 2
Tarsal 14
Metatarsal
10
Phalanx 28
|
60 tulang
|
Total
|
206 tulang
|
Fungsi utama
tulang-tulang rangka adalah :
- Sebagai
kerangka tubuh, yang menyokong dan memberi bentuk tubuh
- Untuk
memberikan suatu system pengungkit yang digerakan oleh kerja otot-otot
yang melekat pada tulang tersebut; sebagai suatu system pengungkit yang
digerakan oleh kerja otot-otot yang melekat padanya.
- Sebagai
reservoir kalsium, fosfor, natrium, dan elemen-elemen lain
- Untuk
menghasilkan sel-sel darah merah dan putih dan trombosit dalam sumsum
merah tulang tertentu.
2. Struktur
tulang
Dilihat dari
bentuknya tulang dapat dibagi menjadi :
·
Tulang panjang ditemukan di ekstremitas
·
Tulang pendek terdapat di pergelangan kaki dan tangan
·
Tulang pipih pada tengkorak dan iga
·
Tulang ireguler (bentuk yang tidak beraturan) pada
vertebra, tulang-tulang wajah, dan rahang.
Seperti terlihat pada gambar di bawah ini, lapisan
terluar dari tulang (cortex) tersusun dari jaringan tulang yang padat,
sementara pada bagian dalam di dalam medulla berupa jaringan sponge.
Bagian tulang paling ujung dari tulang panjang dikenal
sebagai epiphyseyang berbatasan dengan metaphysis. Metaphysis
merupakan bagian dimana tulang tumbuh memanjang secara longitudinal. Bagian
tengah tulang dikenal sebagai diaphysisyang berbentuk silindris.
Unit struktural dari cortical tulang compacta adalah
system havers, suatu jaringan (network) saluran yang kompleks yang mengandung
pembuluh-pembuluh darah mikroskopis yang mensuplai nutrient dan
oksigen ke tulang, lacuna, dan ruang-ruang kecil dimanaosteosit berada.
Jaringan lunak di dalam trabeculae diisi
oleh sumsum tulang : sumsum tulang merah dan kuning. Sumsum tulang merah
berfungsi dalam hal hematopoesis, sementara sumsum kuning mengandung sel
lemak yang dapat dimobilisasi dan masuk ke aliran darah.Osteogenic
cells yang kemudian berdiferensiasi ke osteoblast (sel pembentuk
tulang) danosteoclast (sel penghancur tulang) ditemukan pada lapisan
terdalam dari periosteum.Periosteum adalah lembar jaringan fibrosa dan
terdiri atas banyak pembuluh darah.
Vaskularisasi, tulang merupakan jaringan yang
kaya akan vaskuler dengan total aliran darah sekitar 200 sampai 400 cc/menit.
Setiap tulang memiliki arteri penyuplai darah yang membawa nutrient masuk
didekat pertengahan tulang, kemudian bercabang ke atas dan ke bawah menjadi
pembuluh-pembuluh darah mikroskopis. Pembuluh darah ini
mensuplaicortex, marrow, dan system haverst.
Persarafan, serabut syaraf sympathetic dan
afferent (sensori) mempersyarafi tulang. Dilatasi kapiler darah dikontrol oleh
syaraf symphatetic, sementara serabut syaraf afferent mentransmisikan
rangsangan nyeri.
3. Perkembangan
dan pertumbuhan tulang
Perkembangan dan pertumbuhan pada tulang panjang
tipikal :
·
Tulang didahului oleh model kartilago.
·
Kolar periosteal dari tulang baru timbul mengelilingi
model korpus. Kartilago dalam korpus ini mengalami kalsifikasi. Sel-sel
kartilago mati dan meninggalkan ruang-ruang.
·
Sarang lebah dari kartilago yang berdegenerasi
dimasuka oleh sel-sel pembentuk tulang (osteoblast),oleh pembuluh darah, dan
oleh sel-sel pengikis tulang (osteoklast). Tulang berada dalam lapisan tak
teratur dalam bentuk kartilago.
·
Proses osifikasi meluas sepanjang korpus dan juga
mulai memisah pada epifisis yang menghasilkan tiga pusat osifikasi.
·
Pertumbuhan memanjang tulang terjadi pada metafisis,
lembaran kartilago yang sehat dan hidup antara pusat osifikasi. Pada metafisis
sel-sel kartilago memisah secara vertical. Pada awalnya setiap sel meghasilkan
kartilago sehat dan meluas mendorong sel-sel yang lebih tua. Kemudian sel-sel
mati. Kemudian semua runag mebesar untuk membentuk lorong-lorong vertical dalm
kartilago yang mengalami degenerasi. Ruang-ruang ini diisi oleh sel-sel
pembentuk tulang.
·
Pertumbuhan memanjang berhenti pada masa dewasa ketika
epifisis berfusi dengan korpus.
·
Pertumbuhan dan metabolisme tulang dipengaruhi oleh
mineral dan hormone sebagai berikut :
ü
Kalsium dan posfor, tulang mengandung 99% kalsium tubuh dan 90% posfor.
Konsentrasi kalsium dan posfor dipelihara dalam hubungan terbalik. Sebagai
contoh, apabila kadar kalsium tubuh meningkat maka kadar posfor akan berkurang.
ü
Calcitonin, diproduksi oleh kelenjar typoid memilki aksi dalam menurunkan kadar
kalsium serum jika sekresinya meningkat diatas normal.
ü
Vitamin D, penurunan vitamin D dalam tubuh dapat menyebabkan osteomalacia pada
usia dewasa.
ü Hormon paratiroid (PTH), saat kadar kalsium dalam
serum menurun, sekresi hormone paratiroid akan meningkat dan menstimulasi
tulang untuk meningkatkan aktivitas osteoplastic dan menyalurkan kalsium
kedalam darah.
ü
Growth hormone (hormone pertumbuhan), bertanggung jawab dalam peningkatan
panjang tulang dan penentuan jumlah matrik tulang yang dibentuk pada masa
sebelum pubertas.
ü Glukokortikoid, adrenal glukokortikoid mengatur
metabolisme protein.
ü Sex
hormone, estrogen menstimulasi aktivitas osteobalstik dan menghambat peran
hormone paratiroid. Ketika kadar estrogen menurun seperti pada saat menopause,
wanita sangat rentan terhadap menurunnya kadar estrogen dengan konsekuensi
langsung terhadap kehilangan masa tulang (osteoporosis). Androgen, seperti
testosteron, meningkatkan anabolisme dan meningkatkan masa tulang.
2. Sendi
Artikulasi atau sendi adalah tempat pertemuan dua atau
lebih tulang. Tulang-tulang ini dipadukan dengan berbagai cara, misalnya dengan
kapsul sendi, pita fibrosa, ligament, tendon, fasia, atau otot. Sendi
diklasifikasikan sesuai dengan strukturnya.
a. Sendi
fibrosa (sinartrodial)
Merupakan sendi yang tidak dapat bergerak.
Tulang-tulang dihubungkan oleh serat-serat kolagen yang kuat. Sendi ini
biasanya terikat misalnya sutura tulang tengkorak.
b.
Sendi kartilaginosa (amfiartrodial)
Permukaan tulang ditutupi oleh
lapisan kartilago dan dihubungkan oleh jaringan fibrosa kuat yang tertanam
kedalam kartilago misalnya antara korpus vertebra dan simfisis pubis. Sendi ini
biasanya memungkinkan gerakan sedikit bebas.
c. Sendi
synovial (diartrodial)
Sendi ini adalah jenis sendi yang
paling umum. Sendi ini biasanya memungkinkan gerakan yang bebas (mis., lutut,
bahu, siku, pergelangan tangan, dll.) tetapi beberapa sendi sinovial secara
relatif tidak bergerak (mis., sendi sakroiliaka). Sendi ini dibungkus dalam
kapsul fibrosa dibatasi dengan membran sinovial tipis. Membran ini mensekresi
cairan sinovial ke dalam ruang sendi untuk melumasi sendi. Cairan sinovial
normalnya bening, tidak membeku, dan tidak berwarna atau berwarna kekuningan.
Jumlah yang ditemukan pada tiap-tiap sendi normal relatif kecil (1 sampai 3
ml). hitung sel darah putih pada cairan ini normalnya kurang dari 200 sel/ml dan
terutama adalah sel-sel mononuclear. Cairan synovial juga bertindak sebagai
sumber nutrisi bagi rawan sendi.
Permukaan tulang dilapisi dengan
kartilago artikular halus dan keras dimana permukaan ini berhubungan dengan
tulang lain. Pada beberapa sendi terdapat suatu sabit kartilago fibrosa yang
sebagian memisahkan tulang-tulang sendi (mis., lutut, rahang)
Jenis sendi
synovial :
a) Sendi
peluru, missal pada persendian panggul dan bahu, memungkinkan gerakan bebas
penuh.
b) Sendi
engsel memungkinkan gerakan melipat hanya pada satu arah dan contohnya adalah
siku dan lutut.
c) Sendi pelana
memungkinkan gerakan pada dua bidang yang saling tegak lurus. Sendi pada dasar
ibu jari adalah sendi pelana dua sumbu.
d) Sendi pivot
contohnya adalah sendi antara radius dan ulna. Memungkinkan rotasi untuk
melakukan aktivitas seperti memutar pegangan pintu.
e) Sendi peluncur
memungkinkan gerakan terbatas kesemua arah dan contohnya adalah sendi-sendi
tulang karpalia di pergelangan tangan.
3. Otot
Rangka
a. pengertian
otot ( musculus)
Otot (musculus) merupakan suatu
organ atau alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak. Ini adalah suatu sifat
penting bagi organisme. Gerak sel terjadi karena sitoplasma mengubah bentuk.
Pada sel – sel, sitoplasma ini merupakan benang – benang halus yang panjang
disebut miofibril. Kalau sel otot mendapat rangsangan maka miofibril akan
memendek. Dengan kata lain sel otot akan memendekkan dirinya kearah tertentu
(berkontraksi).
b. Ciri-ciri
Otot
1.
Kontraktilitas
Serabut otot berkontraksi dan menegang, yang dapat
atau mungkin juga tidak melibatkan pemendekan otot. Serabut akan terolongasi
karena kontraksi pada setiap diameter sel berbentuk kubus atau bulat hanya akan
menghasilkan pemendekan yang terbatas.
2.
Eksitabilitas
Serabut otot akan merespon dengan kuat jika
distimulasi oleh implus saraf.
3.
Ekstensibilitas
Serabut otot memiliki kemampuan untuk meregang
melebihi panjang otot saat relaks.
4.
Elastilitas
Serabut otot dapat kembali ke ukurannya semula setelah
berkontraksi atau meregang.
OTOT DAN
KERJA OTOT
Otot rangka merupakan setengah dari berat badan orang
dewasa. Fungsi utamanya adalah untuk menggerakan tulang pada artikulasinya.
Kerja ini dengan memendekkan (kontraksi) otot. Dengan memanjang (relaksasi)
otot memungkinkan otot lain untuk berkontraksi dan menggerakan tulang.
Otot ada yang melekat langsung pada tulang, tetapi
dimana bagian terbesarnya mempengaruhi fungsi (mis., pada tangan), tangan yang
berhubungan langsung dengan tulang, atau dimana kerjanya perlu dikonsentrasikan,
otot dilekatkan dengan tendon fibrosa. Tendon menyerupai korda, seperti tali,
atau bahkan seperti lembaran (mis.,pada bagian depan abdomen). Tidak ada otot
yang bekerja sendiri. Otot selalu bekerja sebagai bagian dari kelompok, dibawah
control system saraf.
Fungsi otot dapat digambarkan dengan memperhatikan
lengan atas. Otot bisep dari lengan atas dilekatkan oleh tendon ke skapula.
Perlekatan ini biasanya tetap stasioner dan adalah asal (origo) dari otot.
Ujung yang lain dari otot dilekatkan pada radius. Perlekatan ini untuk
menggerakan otot dan diketahui sebagai insersio dari otot.
Bisep adalah otot fleksor; otot ini menekuk
sendi, mengangkat lengan saat ia memendek. Otot ini juga cenderung memutar
lengan untuk memposisikan telapak tengadah karena titik insersinya. Otot trisep
pada punggung lengan atas adalah otot ekstensor; otot ini meluruskan
sendi, mempunyai aksi yang berlawanan dengan otot bisep.
Selama fleksi sederhana (menekuk) siku :
a)
Bisep kontraksi ? ini adalah penggerak utama
b)
Trisep rileks secara refleks ? ini adalah antagonis
c)
Otot tertentu pada lengan berkontraksi untuk mencegah gerakan berguling
d)
Otot di sekitar bahu berkontaksi untuk memantapkan sendi bahu
STRUKTUR
OTOT RANGKA
Otot rangka tersusun atas sejumlah besar serat-serat
otot. Sel-sel silindris tidak bercabang. Otot ini disokong oleh jaringan ikat
dan mempunyai banyak suplai darah dan saraf. Setiap sel mempunyai banyak nuklei
dan mempunyai penampilan lurik. Dindingnya atau sarkolema, mengandung myofibril
yang dibungkus dengan rapat dalam sarkoplasma cair. Didalamnya juga ada banyak
mitokondria. Warna merah dari otot berhubungan dengan mioglobin, suatu protein
seperti hemoglobin dalam sarkoplasma.
Setiap miofibril mempunyai lurik (striasi) terang dan
gelap secara bergantian, disebut pita I dan A secara berurutan. Striasi
disebabkan oleh 2 tipe filamen, satu mengandung proteinaktin, dan lainnya
mengandung protein myosin.
Kontraksi otot adalah karena reaksi filament aktin dan
miosin satu sama lain, seperti ketika mereka menyisip satu sama lain dan
menarik ujung dari sel otot saling mendekat. Serat otot memendek sampai dengan
sepertiga dari panjangnya saat kontraksi.
Serat-serat otot biasanya menjalar sejajar terhadap
arah tarikan, baik tanpa tendon (otot kepeng) mis., otot interkostal, atau
dengan tendon pada ujungnya (otot fusiformis) mis., otot bisep. Otot-otot ini
mempunyai rentang gerak yang besar tetapi relative lemah.
Otot pennate lebih kuat daripada tipe otot di atas,
tetapi mempunyai rentang gerak lebih pendek. Pada otot ini, serat-serat
menjalar membentuk sudut terhadap arah tarikan dan menyisip ke dalam tendon
sentral atau tendon pengimbang.
HISTOLOGY
OTOT
Ada tiga jenis jaringan otot yang dapat dibedakan atas
dasar strukturnya dan ciri fiologis yaitu otot polos, otot lurik, dan otot
jantung.
·
Otot polos (smooth muscle/involuntary muscle)
Otot polos mengandung sel berbentuk spindle dengan
panjang 40-200 µm dengan inti terletak di tengah. Myofibril ini sukar
diperlihatkan dan tidak mempunyai corak melintang. Serabut reticular transversa
menghubungkan sel-sel otot yang berdekatan dan membentuk suatu ikatan sehingga
membentuk unik fungsional. Otot polos tidak dibawah pengaruh kehendak.
·
Otot lurik (skeleton muscle/voluntary muscle)
Otot lurik mengandung sel-sel otot (serabut otot)
dengan ukuran tebal 10-100 µm dan panjang 15 cm. Serabut otot lurik berasal
dari myotom, inti terletak dipinggir, dibawah sarcolema.memanjang sesuai sumbu
panjang serabut otot. Beberapa serabut otot bergabung membentuk berkas otot
yang dibungkus jaringan ikat yang disebut endomycium. Bebefrapa endomycium
disatukan jaringan ikat disebut perimycium. Beberapa perimycium dibungkus oleh
jaringan ikat yang disebut epimycium (fascia). Otot lurik dipersyafi oleh
system cerebrosfinal dan dapata dikendalikan. Otot lurik terdapat pada otot
skelet, lidah, diaphragm, bagian atas dinding oesophagus.
·
Otot Jantung
Terdiri dari serabut otot yang bercorak yang bersifat
kontraksinya bersifat otonom. Tetapi dapat dipengaruhi system vagal. Serabutnya
bercabang-cabang, saling berhubungan dengan serabut otot di dekatnya. Intinya
berbentuk panjang dan terletajk di tengah.Sarkosom jauh lebih banyak dari
pada otot rangka.
PERSARAFAN OTOT RANGKA
Otot dipersarafi oleh 2 serat saraf pendek :
1.
Saraf sensorik yang membawa impuls dari otot, terutama
dari reseptor regangan khusus, gelondong otot
2.
Saraf motorik yang membawa impuls ke otot untuk memicu
kontraksi otot
Korpus sel dari sel-sel saraf motorik terdapat dalam
kornu anterior substansia grisea dalam medula spinalis. Setiap sel saraf
mempunyai serat utama atau akson yang bercabang untuk mempersarafi 50
sampai 200 serat otot. Semua korpus sel mempersarafi satu sel otot yang
terletak berdekatan dalam medulla spinalis. Impuls saraf mencapai setiap serat
otot kira-kira di bagian tegahnya, pada motor end plate. Datangnya impuls
saraf ini menyebabkan simpanan asetilkolin dilepaskan dari motor
end plate. Asetilkolin bekerja untuk memperkuat impuls saraf. Ini
menyebabkan gelombang besar aktivitas listrik untuk menjalar sepanjang otot,
menimbulkan perubahan yang menyebabkan otot berkontraksi. Kekuatan kontaksi
tergantung pada jumlah serat-serat yang terstimulasi. Bila impuls berhenti maka
otot rileks.
4. Tendon
Tendon merupakan berkas (bundel) serat kolagen yang
melekatkan otot ke tulang. Tendon menyalurkan gaya yang dihasilkan oleh
kontraksi otot ke tulang. Serat kolagen dianggap sebagai jaringan ikat dan
dihasilkan oleh sel-sel fibroblas.
5. Ligament
Ligament adalah taut fibrosa kuat yang menghubungkan
tulang ke tulang, biasanya di sendi. Ligament memungkinkan dan membatasi
gerakan sendi.
6. Bursae
Adalah kantong kecil dari jaringan ikat.
Dibatasi oleh membran sinovial dan mengandung cairan sinovial. Bursae merupakan
bantalan diantara bagian-bagian yang bergerak seperti pada olekranon bursae
terletak antara prosesus olekranon dan kulit
Gambar
anatomi rangka manusia
Gambar
bidang anatomis gambar
garis garis anatomis
Istilah dalam anatomi tubuh
Istilah-istilah dalam anatomi tubuh manusia
Tengkorak otak = NEUROCRANIUM
-tulang dahi = OS FRONTALE
-tulang baji
= OS
SPHENOIDALE
-tulang
tapis = OS ETHMOIDALE
-tulang
pelipis = OS TEMPORALE
-tulang
ubun-ubun = OS PARICTALE
-Tulang
blakang kepala =
OS OCEIPITALE
Tengkorak bawah
= SPLANCNO CRANII
-tulang
rahang atas =
OS MAXILARE
-tulang
rahang bawah =
OS MAnDIBULARE
-tulang pipi = OS ZYGAMATICA
-tulang
langit-langit =
OS GALATINUM
-tulang
hidung = OS NASALE
-tulang air
mata = OS LACRIMALE
Badan = the trunk
-Tulang
belaka
= COLUMNA VERTEBRALIS
-tulang leher = VERTEBRAE CERVICALIS
-tulang
punggung =
VERTEBRAE THOROCALIS
-tulang
pinggang =
VERTEBRAE LUMBALIS
-tulang
kelangkang bersatu =
VERTEBRAE SACRALIS= OS SACRUM
-tulang ekor
bersatu = VERTEBRAE COCYGALES= OS COCYGIS
-Tulang dada = STERNUM
-hulu =
MANUBRIUM STERNUM
-badan = CORPUS STERNUM
-taju pedang = PROCESSUS XIPHOIDEUS
-tulang
rusuk = COSTAE
-iga sejati 1-7 =
COSTAE VARAE
-iga pasu 8-10 =
COSTAE SPORIAE
-iga melayang 11-12 =
COSTAE FLUCTUANTES
Anggota = EXTERMITAS
-tangan
-lengan atas = HUMERUS
-lengan bawah
Tulang hasta = ULNA
Tulang pengumpil = RADIUS
-pangkal tangan = CARPUS
-tapak tangan =
META CARPUS
-jari = PHALANGUS
-kaki =
pedes
-tulang paha =
FEMOR
-tempurung lutut = PATELA
-tulang kering = TIBIA
-tulang betis =
FIBULA
-pangkal kaki =
TARSUS
-ruas jari =
PHALANGUS
-tapak kaki =
META TARSUS
Tulang loncat =
TALUS
Tulang tumit = CALCANEUS
Tulang dada = OS CUBOIDEUS
Tulang bentuk kapal = OS
NAVICULARE
Panggul = PELVIS
-tulang
pangkal paha =
OS COCAE
-tulang
kemaluan =
OS PUBIS
-tulang usus = OS ILIUM
-tulang
duduk =
OS ISCHIUM
-tulang
kelangkang =
OS SACRUM
-tulang
tungging =
OS COCYGIS
Otot = MUSCULUS
-otot pundak kepala = GALEA
-otot dahi = MUSCULUS FRONTALIS
-otot
belakang kepala = MUSCULUS OCCIPITALIS
-otot
pelipis = MUSCULUS TEMPORALIS
-otot
lingkar = MUSCULUS
ORBICULARIS
-otot
lingkar mulut = MUSCULUS ORBICULARIS ORIS
-otot lingkar mata = MUSCULUS ORBICULARIS OCULI
-otot
kelopak mata = MUSCULUS LEVATOR PALPEBRALIS OCULI
-otot hidung = MUSCULUS NASALIS
-otot dada = MUSCULUS PICTORALIS
-otot dada
besar = MUSCULUS PICTORALIS MAJOR
-otot dada
kecil = MUSCULUS PICTORALIS MINOR
-otot bawah
selangka = MUSCULUS SUBCLAVIA
-otot gergji = MUSCULUS SERATUS ANTERIOR
-otot perut = MUSCULUS RECTUS
-otot perut
lurus = MUSCULUS RECTUS ABDOMINALIS
-otot perut
miring luar = MUSCULUS RECTUS ABDOMINALIS EXTERNA
-otot perut
miring dalam = MUSCULUS RECTUS ABDOMINALIS INTERNA
Gigi = DENTES
-gigi seri = DENTES INCISIVE
-gigi taring = DENTES CUSPIDATI
-gigi
geraham muka =
DENTES PRAEMALARIS
-gigi
geraham blakang = DENTES MOLARIS
Lidah = LINGUA
-pangkal lidah =
RADIX LINGUA
-punggung
lidah =
DORSUM LINGUA
-ujung lidah = APIX LINGUA
Atas = superior
Bawah =
infarior
Belakang = anterior
Kearah perut = ventral
Punggung = dorsal
Ekor = kaudal
Tengkorak = cranial
Tengah = madial
Kearah tepi = leteraal
Dalam =internal
Luar = external
Kearah
batang tubuh = distal
Pusat =
central
Lebih dekat
pada batang tubuh = proximaal
Selaput
pendinding/luar =
parietal
Selaput
bagian dalam =
viseral
Bagian tepi =
pripher
Kanan =
dextra
Kiri =
sinestra
Umum =
communis
Tak bernama =
anonyma
Lingkaran =
circulair
Memanjang =
longitudinal
Melintang =
tranversal
Mahkota =
coronaria
Dasar =
basis
Ujung =
apec
Lengkung
kedepan = lordose
Lengkung
kebelakang =
cyphose
Leher =
cervex
Kepala =
caput
Badan
= corpus
Sela
= sutura
Bagian yang naik = asendes
Bagian yang
turun =
desendes
Kearah
anggota gerak atas =
palmar
Kearah
anggota gerak bawah = plantar
Kearah
ulna(tlg hasta) =
ulnar
Kearah
tulang radius =
radial
Kearah
tulang tibia (os kering) =
tibial
Kearah
fibula (os betis) = fibular
Membengkokkan/melipat
sendi = fleksio
Meluruskan
kembali sendi = ektensio
Gerakan
menjaugi badan tubuh = abduksio
Gerakan
memuta sendi =
rotasio
Otak = cerebrum
Paru-paru = pulmonum
Jantung =
cor
Nadi = arteri
Pembulu balik =
vena
Pembulu getah bening = lympaten
Ginjal =
renes
Saluran ginjal =
ereter
Saluran kandung kemih =
uretra
Selaput perut = peritonium
Kondilus =tonjolan
bulat di ujung tulang
Krista = penonjolan bentuk garis yg lebar
(tepi tulang) dintara
dua buah tulang
Linea =penonjolan tulang berbentuk garis yang nyata.
Pekton
= pinggir
atau balung
Prosesus = taju penonjln tlg yg aga tajam
Tuberkulu = penjoln tlg berbentuk bulat kecil
Tuberositas = pnjoln tlng berbentuk bulat besar
Apertura =pintu atau bolongan
Duktus = lubang
Fissura = celah atau retak
Foramen = lubang bulat tempat pembulu darah dan sraf
Kanalis = lubang berbentuk saluran
Kavum =rongga atau ruangan
Metus = liang
Sellula = ruang kecil